" ini , lagian kita mau berburu kupu-kupu bukan mau perang " aku memberikan jaring itu kepada nya , lalu berjalan mendahului nya.
" hei , tunggu " vivi nampak kesulitan untuk mengejar ku , dia berusaha berlari , tapi sepatu boot nya terlalu berat , jadi dia kesulitan untuk berjalan , apalagi berlari.
"cepetan , nanti kupu-kupu nya kabur " aku berjalan mundur , sambil memanas manasi nya , dan ekspresi vivi saat keberatan sepatu harus nya aku rekam.
tiba tiba mengayunkan jaring nya kedepan , dan membuat kepala ku masuk kedalam jaring, melihat kepala ku yang berada di dalam jaring , vivi malah tertawa terbahak bahak , sementara aku hanya bisa diam.
"kau disana chris" sebuah suara memanggil nama ku , dan saat aku berbalik itu adalah pak bagus , pimpinan panti asuhan.
" ya , ada apa pak " aku melepaskan jaring kupu kupu yang ada di kepala ku , sementara ketawa vivi sudah hilang.
" ada yang ingin bertemu dengan kamu , orang yang ingin menjadi ayah kamu " aku hanya bisa memandang vivi , jika aku pergi otomatis kami akan berpisah.
saat aku terbangun , aku masih bisa merasakan nyeri di kepala ku . dan eddie seperti biasa hanya duduk di meja komputer nya sambil mendengar lagu berbahasa jepang.
" sialan , dasar sialan " aku moncoba bangun saat rasa sakit menyerang kepala ku.
" kata doktor kau belum boleh banyak gerak " eddie memutar kursi nya , dia tak nampak cemas sedikit pun , dasar sialan.
"sudahlah lebih baik kau cari seseorang bernama aji " setelah mencoba beberapa kali aku akhir nya bisa berdiri ,
" aji siapa , bukan nya target mu yona ? " kali ini ekspresi nya berubah bingung
" dia yang menyerang ku kemarin , dia dan teman teman nya " aku berjalan menuju kulkas.
" kau tau nama saja tak cukup , aku butuh foto atau ciri fisik khusus , atau paling tidak tato" eddie masih menatap ku dengan tatapan bingung , aku benci ditatap seperti itu.
" sialan , yang kau punya hanya , kue , permen , cola , susu coklat. ini kulkas mu untuk anak sd , maksud ku dimana jack daniels , atau vodka " aku membanting pintu kulkas itu , lalu berjalan pergi keluar.
" kau mau kemana ? hey " aku hanya berjalan pergi tanpa mempedulikan eddie yang hanya duduk di kursi nya.
" aku mau keluar sebentar , dan aji selalu memakai topi panda , itu ciri khusus nya , cari saja di fanbase wota " aku lalu pergi menuju supermarket untuk membeli minuman , saat aku keluar aku melihat motor ku sudah hancur bersama pagar , serta pintu garasi yang aku tabrak kemarin.
setelah berjalan cukup lama , akhir nya aku sampai ke supermarket , tempat ini sepi tak ada orang yang berbelanja. aku langsung menuju tempat penjualan minuman , aku mengambil satu kart bir lalu berjalan menuju kasir ,
" hey , chris " aku berbalik saat aku melihat yona sedang tersenyum pada ku , dia memakai kaos hitam , serta celana traning panjang berwarna biru , dia mengelap keringat nya dengan handuk yang ada di leher nya.
" hey , yon senang bisa ketemu lagi " aku berusaha menutupi kart bir ku dengan mengambil roti yang ada di rak disebelah ku.
" kepala nya kenapa " dia memegang perban yang ada di kepala ku , saat wajah kami begitu dekat , aku merasa sensasi liar di dalam hati ku , sensasi yang tak asing.
" nggak apa apa kemarin aku jatuh dari motor " kau tau aku tak mungkin cerita kepada nya aku diserang oleh sekompulan wota , yang notabene adalah fans nya.
" maka nya naik motor hati hati , untung cuma luka , kalau kamu mati gimana ? " kau tau yon , aku tak bisa menjawab pertanyaan itu tak akan pernah bisa.
" emang kalau aku mati kenapa yon ? " dia nampak bingung , mata nya menatap jauh , entah apa yang di pikirkan nya.
tanpa menjawab pertanyaan ku dia berjalan pergi setelah mengambil minuman dari rak , aku hanya mengikuti nya dari belakang berharap dia akan menjawab pertanyaan ku tadi. setelah membayar minuman nya dia berjalan pergi tanpa menjawab pertanyaan ku tadi.
Created By: Chris Vylendo
Source:
- Fanfiction Yona JKT48
- FF JKT48
- Cerita JKT48