" tenang saja , ada eddie yang akan menjaga mu " aku memeluk nya untuk terakhir kali , dia menangis di pelukan ku . sementara aku hanya bisa terdiam.
" kamu harus kembali , kamu sudah janji " vivi memandang ku , sambil mencoba menghapus air mata nya , itu bagus paling tidak kami tidak berpisah dengan penuh air mata.
" aku janji kita akan bertemu lagi " aku menghapus air mata yang mengalir di pipi nya , karna tak ingin perpisahan kami penuh dengan air mata.
" hey , tunggu biar aku bantu " eddie berlari masuk kekamar ku , dan dia langsung mengangkat koper ku
" tumben baik " aku lalu bangkit berdiri dan membantu vivi berdiri , air mata nya sudah hilang itu bagus.
kami bertiga pun berjalan menuju ke ruang tamu di mana pak bagus , dan ayah ku yang baru sudah menunggu . eddie membawa koper sementara aku dan vivi bergandengan tangan dibelakang mengikuti nya.
di ruang tengah mereka berdua sudah menunggu , dan ayah baru ku berdiri sambil tersenyum melihat kami datang.
" finally , come on we have a plane to catch " ayah ku mengambil koper itu dari tangan eddie dan membawa nya ke mobil.
" hey , kau jaga vivi "
" tenang saja , aku akan melindungi nya " aku percaya pada eddie , karna tak ada yang ku percayai selain dia untuk menjaga vivi.
" tenang saja ada eddie yang menjaga mu "
" aku harap kamu tak melupakan janji kita " vivi lalu memeluk ku , yang di ikuti oleh eddie , pelukan perpisahan kami.
saat aku kembali ke rumah , eddie masih sibuk dengan kumputer nya dia sedang menonton sebuah kartun jepang , jadi dia tak menyadari kedatangan ku.
" sudah kau temukan info tentang aji " aku melepas earphone itu dari telinga nya.
" oh kau sudah kembali , bagaimana pesta nya " eddie nampak terkejut saat dia melihat ku ,
" sudah lah , bagaimana dengan aji " aku lalu meletakkan earphone itu di atas meja.
"aku masih mencari info tentang nya , tapi ada masalah lain yang sedang menganggu ku " eddie lalu mengetik sesuatu di komputer nya seperti biasa.
" baik lah aku akan membantu mu " sejak waktu itu aku terus membantu nya , tapi karna dia juga membantu aku tak masalah.
" seseorang dengan nama T4M terus menganggu ku , aku berhasil melacak nya tapi mungkin dia akan hilang lagi. " eddie menunjukan foto seorang laki laki di layar komputer nya , siapapun dia aku tak peduli.
" baiklah , aku akan membunuh nya " aku pun langsung pergi ke alamat yang ada di layar komputer .
sasaran ku ada di apartamen di lantai 23 , aku mengambil tempat diseberang gedung . dia duduk di depan komputer sama seperti eddie ,jadi mereka berdua adalah saingan , sudah lah itu tak penting karna dia adalah sasaran jadi dia harus mati.
" chris now this is your new family " ayah memperkenalkan ku kepada saudara ku yang baru , aku berkenalan satu persatu dengan mereka ,
" hey , i'm edward " salah satu anak mengajak ku berkenalan , dia memiliki rambut pirang berbeda dengan yang lain.
" chris , nice to meet you " dia nampak baik , jadi mungkin aku memiliki teman yang baru.
tapi kenapa mereka menatap kami seperti itu , anak anak lain memang mirip dengan ayah karna mereka juga orang jepang , hanya aku dan edward yang berbeda.
" dont mind the , they hate us because we are gaijin to them" edward sadar kalau aku bingung dengan reaksi anak lain ,
" gaijin what is that mean " reaksi anak lain semakin aneh saat aku mengatakan kata gaijin.
" its mean foreigners , father adopted me from US so i'm always gaijin to them " edward nampak tak senang menceritakan masa lalu nya.
" its fine lets be brother "
aku dan edward lalu menjadi saudara sejak itu.
baiklah T4M kau akan mati dengan cepat , saat aku bersiap untuk menembak nya , dia bangkit dan menuju kearah pintu , saat dia membuka pintu . dia terjatuh , darah mengalir dari lubang di kepala nya seseorang masuk , dia berjalan ke arah jendela dan tersenyum kepada ku , senyuman yang tak asing , edaward dia tersenyum kepada ku.
Created By: Chris Vylendo
Source:
- Fanfiction Yona JKT48
- FF JKT48
- Cerita JKT48