aku kesini bukan untuk bertemu dengan yona tapi aku ingin membunuh aji , seseorang yang menyerang ku kemarin , seseorang dengan topi panda dialah target ku hari ini. tempat ini sangat ramai dengan para fans jkt48 , mereka rata rata laki laki ada yang setua mafia rusia yang kubunuh kemarin , ada juga yang lebih muda dari ku mereka semua kemari dengan tujuan yang berbeda dengan ku.
" sesi 2 akan segera di mulai , diharapkan mulai mengantri di jalur member yang ingin ditemui dengan tiket masing masing " sebuah suara mengema di ruangan , dan para fans mulai mengantri dan di saat itulah aku melihat aji , dia mengantri di jalur member bernama sinka juliani , aku pun mengikuti nya untuk mengantri di jalur sebelah nya.
dia memakai kaos hitam serta celana jeans serta topi panda yang selalu di pakai , dia nampak bercanda dengan seorang fans di depan nya .
" tiket nya mas " seorang satpam berdiri didepan ku sambil menjulurkan tangan nya , aku mengambil tiket yang disiapkan eddie kemarin dan memberikan nya ke satpam itu.
"maaf mas ini tiket buat yona , ini kan jalur nya kinal " satpam itu melihat ku dengan tatapan bingung , nampak nya aku tak memperhatikan di jalur siapa aku mengantri.
" maaf salah " aku pun mengambil tiket itu kembali dan berjalan keluar antrian , berharap aji tak melihat ku tadi.
viviyona apriyani , itulah nama jalur di mana aku mengantri sekarang , jalur dimana aji mengantri nampak nya tidak bergerak , jadi aku mengatri di jalur yona agar tak di curigai oleh satpam tadi. antrian ku ternyata berjalan lebih cepat dari yang aku perkirakan , jadi aku terus maju dan maju sampai aku bertemu satpam yang menjaga jalur yona , tanpa menunggu aku langsung menyerahkan tiket tadi kepada satpam , lalu dia mempersilakan ku maju.
" terima kasih udah mau handsake sama aku " itulah kata sambutan yang aku terima dari yona , dia memakai kemeja coklat kotak kotak , rok hitam dan sebuah topi hitam.
" hey , kita ketemu lagi jangan jangan jodoh " aku menerima uluran tangan nya , dan aku merasakan sensasi itu lagi.
" haha , gombal aja nih " dia mulai tersenyum dan tanpa sadar aku juga ikut tersenyum " aku nggak mau jadi jodoh kamu "
"yakin nggak mau " genggaman nya terasa melemah , apa dia bingung mau jawab apa.
untuk sesaat dia diam , dan hanya melihat kearah ku , lalu pandangan nya turun kearah kalung yang kupakai , kalung nama ku dan kalung setengah salib pemberian ayah.
kami mendapat hukuman atas pertarungan kami kemarin , aku dan edward di hukum untuk mengangkat 2 buah ember penuh air sambil mengangkat satu kaki , di tengah terik matahari.
" this suck right " edward nampak sangat kesal dengan hukuman kami
" i mean tanaka insult me first "
" and i'm just helping you , so i should get reward " aku lalu menuangkan air di ember ku ke ember nya edward.
" hey fuck you " edward lalu membalas dengan menuangkan air diember nya ke ember ku.
" hey gaijin stop playing around " di sana tanaka datang dengan teman teman nya , bekas luka masih nampak di muka nya.
" shut up , or i will kill you " edward lalu menurunkan ember nya , dan maju menyerang tapi aku memegang tangan nya.
" not now . we still in punishment " edward mencoba melepaskan tangan nya tapi aku tetap memegang tangan nya.
" yeah yeah have fun you two " tanaka lalu berjalan pergi namun amarah edward sudah membara.
" what you doing , i'm gonna shut him up " edward melepaskan genggaman ku.
" listen to me , we still in father watch now , but tonight we kill him " aku lalu mengeluarkan garpu yang ku curi dari dapur.
"great , now thats the reason you are my brother " edward lalu mengambil garpu itu dan menyembunyikan nya di balik baju , dan kami melanjutkan hukuman kami.
malam itu edward membangunkan ku , lalu kami pergi ke kamar tanaka. " you ready brother " edward mengeluarkan garpu dan tersenyum pada ku. " let's do it " aku membalas senyuman nya lalu kami berjalan ke tempat tidur tanaka.
aku mengambil bantal yang ada di sebelah tanaka lalu menutup muka nya dengan bantal itu , lalu edward menusukkan garpu itu ke dada tanaka untuk mengincar jantung nya . tanaka mencoba melawan tapi aku memukul garpu itu agar menancap lebih dalam dan sedetik kemudian dia tidak bergerak.
kami berdua tersenyum , akhir nya orang menyebalkan itu mati . aku dan edward mengangkat mayat tadi keluar tapi sial ayah sudah di luar , dia hanya berdiri memandang kami tanpa ekspresi
" anger is the main reason much of us fail , but anger is the reason the world move " ayah lalu menutup mata tanaka dan mencabut garpu tadi.
" i know you angry at us but we have our reason " edward memandangi ayah yang sedang membersihkan darah di garpu . " angry , you first kill at 14 with fork thats something , come on we dump it and i have something for you two " ayah lalu berjalan pergi dan kami mengikuti nya.
" hey yon kamu nggak apa apa " aku melambai kan tangan di depan muka yona untuk menyadarkan nya dari lamunan.
" sorry , kalung kamu bagus dari siapa " yona menunjuk ke kalung ku , entah yang mana. " yang satu ini sudah ada sejak aku lahir dan yang satu ini dari ayah ku " aku melihat lagi kalung bertuliskan nama ku , kalung yang mereka bilang ada sejak mereka menemukan ku di depan gerbang.
" bagus ya , aku pengen punya kalung tapi nggak sempat beli " dia sedikit murung " tapi topi aku bagus kan " dia lalu memmmerkan topi nya kepada ku , " iya bagus , tapi kalo di pake kamu jadi jelek " mendengar itu dia lalu mencubit lengan ku , dan aku hanya berpura pura kesakitan.
" maaf mas waktu nya habis " satpam tadi menepuk pundak ku , " see you soon " aku lalu berjalan pergi meninggalkan bilik yona, " tunggu ini sticker nya " yona mengulurkan beberapa potongan kertas sticker kepada ku . aku pun mengambil sticker itu dan gambar kecil mirip yona ada di sticker tadi. sial aku lupa bahwa aku kesini untuk membunuh aji , jadi aku mencari keberadaan aji tapi tak menemukan nya . aku mencoba bertanya ke beberapa orang tapi tak ada yang melihat orang itu , mengapa aku bisa lupa , seperti nya perasaan ku ke yona sudah terlalu jauh . sudah lah lebih baik aku pulang , tapi kau tau keberuntungan ku berubah saat berada di parkiran . disana target ku sedang bercanda dengan beberapa orang , nampak nya dia menunggu ku , " itu dia " aji tersenyum kepada ku , di tangan nya ada sebuah pistol nampak nya dia sudah mengantisipasi ku.
" seperti nya kau sudah belajar " aku mengeluarkan pistol yang aku sembunyikan di dalam jaket , " dan kau nampak nya yang belum belajar" awal nya aku tak mengerti apa maksud ucapan nya , tapi satu pukulan dari belakang dan aku pingsan.
Created By: Chris Vylendo
Source:
- Fanfiction Yona JKT48
- FF JKT48
- Cerita JKT48