" terserah , apa kata mu yang jelas yang akan mati adalah kau " dia melepas pengaman pada pistol itu dan menembak ku , aku menghempaskan badan ku ke belakang untuk mematahkan kursi , yang otomatis membuat ikatan ku terbuaka. aku lalu menendang aji kebelakang , dan menendang pistol itu lepas dari tangan nya. " sudah ku bilang ini akan berakhir menyakitkan untuk mu " aku menendang muka nya , yang membuat salah satu gig nya lepas , darah lalu keluar dari mulut dan hidung nya. " edward bilang semua tak akan seperti ini " dia mencoba memukul ku tapi aku menedang tangan nya , lalu memukul nya , " edward siapa ? " aku menarik kerah baju nya tinggi tinggi, dia lalu mengeluarkan kalung setengah salib dari kantung nya , kalung yang di berikan oleh ayah waktu itu.
ayah mengajak kami masuk kekamar nya , yang sebenar nya itu dilarang oleh ayah kepada kami semua . dia lalu mengambil sesuatu dari laci meja nya , sebuah kotak kayu . dia lalu meletakkan kotak itu didepan kami " come on open it " kata ayah sambil tersenyum , aku dan edward saling memandang lalu kami membuka kotak itu . isi nya adalah 2 buah kalung berbentuk setengah salib , kami pun mengambil kalung itu dan memakai nya. " that is prove , both of you part of this familiy , from now on you will reacive contract as a profesional killer " ayah lalu mengambil pistol dari laci nya dan memberikan nya kepada kami." remember you are a killer not monster " ayah lalu meninggalkan kami berdua di kamar nya.
"cool " kata edward sambil memandangi pistol nya , " oh yeah from now on we are profesional " aku memandangi kalung yang diberikan ayah tadi , " thats show you , even we are killer we still human and not monster ' edward memandang ku , lalu dia menyembunyikan pistol itu di sdalam baju nya. " i know . after all we always be human " aku mengikuti edward untuk menyembunyikan pistol itu lalu kami mengikuti ayah keluar.
aku mengambil kalung itu dan memperhatikan nya , tidak salah lagi itu adalah kalung edward , kalung yang sama yang dia dapat malam itu.
" dimana edward ? " aku menampar aji , aku perlu informasi " lebih baik aku mati dari pada mengikuti keinginan mu " aji mencoba berdiri tapi aku menendang nya. " kau melakukan sejauh ini hanya karna idola " aku melempar kalung itu kepada nya , aku tak perlu kalung itu aku perlu orang yang dulu memakai nya. " tidak aku melakukan semua ini untuk melindungi idola ku , edward sudah memberi tahu semua nya , kau adalah pembunuh yang ingin membunuh yona benarkan ? " dia mencoba duduk tapi luka nya membuat itu sulit.
"sayang sekali itu semua benar , tugas ku memang membunuh yona " aku lalu duduk di depan nya " dan karna kau sudah tahu sampai sejauh itu " aku lalu memukul nya jatuh , lalu mengambil granat yang ada di kantong jaket ku , lalu menarik pin nya , aku membuka mulut aji dan memasukkan granat itu kedalam nya , dia mencoba melawan tapi aku memukul leher nya memaksa dia menelan granat itu , 2 detik kemudian isi perut aji seperti usus , dan darah berserakan dilantai , kemeja ku kotor oleh sisa organ tubuh . lalu suara tepuk tangan terdengar dari belakang ku , aku berbalik dan edward berdiri disana sambil bertepuk tangan dia juga tertawa geli.
" now chris you are a monster " edward masih saja tertawa " what the meaning of all this " aku menunjuk ke sisa badan aji yang masih berasap." wow its not me who make that crispy fans " edward menunjuk ke arah sisa badan aji. " you the one who tell him about me , and you know the rules he must gone " aku mengambil pistol yang ada di lantai dan mengarahkan nya kepada edward." wow easy brother " dia mengangkat kedua tangan nya , " shut up you are not my brother " aku dipenuhi amarah aku sangat ingin menarik pelatuk pistol ini dan membunuh orang yang ada di depan ku , tapi aku tak bisa. " we always be brother , but i must do what i've to do " dia menurunkan kedua tangan nya , " make someone kidnapped me , and tell him i'm a killer ?" aku menurunkan pistol ku , tapi aku masih bersiap untuk menembak nya.
edward mengambil sesuatu dari dalam jaket nya , aku terlambat untuk sadar itu sebuah pistol . aku tak sempat menghindari tembakan nya yang mengenai perut ku. " i'm sorry brother but i will kill yona " dia menembak ku lagi dan mengenai leher ku , aku tak sanggup menghindar rasa panas dan perih menjalar di tubuh ku , pandangan ku kabur , telingga ku berdenggung perlahan semua menjadi gelap dan hening.
Created By: Chris Vylendo
Source:
- Fanfiction Yona JKT48
- FF JKT48
- Cerita JKT48