aku gagal bukan hanya gagal membunuh yona , aku gagal menepati janji ku kepada vivi aku tak tau dimana dia sekarang tapi aku ingin bertemu dengan nya. apa alasan edward melakukan semua ini kami berdua saudara , dan apa yang dia maksud dengan melakukan yang seharus nya , sudahlah itu semua sudah berakhir aku sekarang menjemput kematian ku , hal yang ironis karna aku adalah seorang pembunuh.
aku tak tau apa yang terjadi aku bangun di rumah sakit , dengan infus yang menancap ditangan ku , dan juga perban di badan ku , " kau sudah bangun tuan pembunuh bayaran ? " eddie duduk di samping ku dengan wajah geli , dia memakai salah satu kaos nya yang bergambar ninja ,
" terima kasih sudah menyelamatkan ku , sudah berapa lama aku dirawat ? " luka di perut ku masih terasa sakit tapi leher ku terasa lebih baik dari luka di punggung ku. " dua hari , tapi kalung mu rusak karna membelok kan arah peluru " eddie menunjuk kalung setengah salib pemberian ayah yang ada diatas meja , ada bekas tembakan di kalung itu.
dokter lalu masuk dan memeriksa ku , dia mengecek perban di perut dan leher ku ," kalung itu menyelamatkan nyawa mu , siapa yang memberikan nya ? " dokter itu melihat kearah kalung itu. " ayah ku yang memberikan nya " aku harus bertemu edward aku tak bisa membiarkan nya membunuh yona , dia target ku. aku mencoba bangun dari tempat tidur tapi dokter mencegah ku , dia menahan ku agar tetap ada di tempat tidur. " luka mu masih belum sembuh kalau kau banyak bergerak , itu akan bertambah parah " dokter itu berusaha keras aku tetap ada di tempat tidur , " dokter benar " eddie yang dari tadi duduk membantu dokter tadi menahan ku di tempat tidur , lalu dokter menyuntik ku dengan sesuatu , aku pun tertidur.
saat aku bangun , sudah tak ada eddie mungkin dia pulang aku melihat kalung ku itu , apa sebuah kebetulan saja aku selamat. apa edward sengaja tidak ingin membunuh ku , cara terbaik mengetahui nya adalah bertanya langsung pada nya. aku melepas selang infus itu , sial itu tak semudah yang terlihat di film. darah keluar dari bekas infus tadi aku merobek selimut dan mengikat nya tangan ku untuk menutupi luka bekas infus tadi , setelah aku membunuh yona aku akan membunuh siapa pun yang punya ide kalau mencabut infus itu gampang dan tak menyakitkan.
aku keluar dari kamar ku dan berjalan menyusuri lorong rumah sakit , luka di perut ku masih nyeri , saat sampai di pintu seorang satpam
" mau kemana ? " dia menarik tangan ku , " lepas " aku melepas tangan ku dari pengangan nya " tidak boleh pergi dari rumah sakit saat malam hari , anda juga masih luka " dia menarik tangan ku , aku menendang kaki nya lalu memukul wajah nya hingga dia jatuh , sial itu luka ku terasa makin sakit .
saat aku keluar sebuah mobil sudah menunggu ku , eddie berdiri di disana " kau memang mudah ditebak , ayo masuk lagi pula aku tak mau membayar biaya rumah sakit mu " eddie membuka pintu mobil itu aku pun masuk dan kami pergi meninggalkan rumah sakit.
Created By: Chris Vylendo
Source:
- Fanfiction Yona JKT48
- FF JKT48
- Cerita JKT48